Kehidupan
Sosial Budaya Desa Banra’as
Desa
Banraas kecamatan Dungkek kabupaten Sumenep. Hal yang pertama dan utama yang
dapat penulis paparkan adalah dimana ketika masyarakat melakukan gotong royong,
yang mana hal tersebut menjadi cerminan secara garis beras setiap masyarakat
desa Banraas. Masyarakat desa Banraas biasanya saling tolong menolong dalam
bidang mata pencaharian mereka sebagai nelayan. Dalam berbagai hal yang lain
misalnya ketika hajatan yang dilakukan oleh seorang individu dari masyarakat
warga setempat akan datang membantu.
Dari segi tokoh
masyarakat yang dijadikan panutan, warga desa Banras menganut sistem kyai-sentris yang mana semua perlakuan
sang kyai akan ditirukan dan ucapan yang diucapkan akan menjadi perintah bagi
masyarakat. Hal ini dikarenakan seorang kyai dianggap orang yang paling
berjasa. Selain itu, kyai dianggap sebagai panutan yang baik untuk mengamalkan
agama islam yang menjadi agama yang dominan di desa Banraas. Keberadaan kyai
menjadi daya tarik yang luar biasa karena dapat menyatu dengan masyarakat dari
semua golongan dan kelas sosial. Terlebih lagi, kyai dianggap sebagai seseorang
yang mampu memberikan suatu solusi kehidupan yang jitu sehingga dapat
menyembuhkan penyakit jiwa yang diakibatkan oleh tekanan hidup.
TRADISI
Masyarakat
Desa Banra’as memiliki tradisi yang sangat unik dan tradisi tersebut masih
terus brlanjut sampai saat ini, dimana masyarakat setempat melakukan
pertunangan dini. Pertunangan dini bisa dilakukan sejak usia ank-anak dan hal
tersebut dianggap wajar dan tidak menjadi hal yang tabu.Pelaksanaan pertunangan
ini bisa diselenggarakan sampai tiga hari tiga malam dan diraikan dengan
kesenian ludruk. Pada saat pertunangan bela pihak laki-laki dan perempuan
dinaikan kuda dan berjalan mengelilingi desa serta diiringi dengan kesenian
seronen.
0 Comments